Beginilah Cara Otoritas dan Angkatan Udara Malaysia Melakukan Pembibitan Awan Untuk Mengurangi Kabut Asap

Sebelumnya hari ini, Departemen Meteorologi Malaysia (MET Malaysia), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NADMA), dan Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) telah melakukan operasi penyemaian awan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kabut asap yang disebabkan oleh pembakaran terbuka di Indonesia yang berdampak buruk pada kualitas udara di beberapa bagian negara termasuk Lembah Klang dan Kuching.

IKLAN

Operasi khusus ini berlangsung sekitar pukul 12:30 malam dan berfokus pada tiga negara termasuk Selangor, Negeri Sembilan, dan Melaka. Sebelum ini, ketiga organisasi bersama dengan Departemen Air Labuan juga telah memulai pada operasi serupa di Sarawak pada 12 September.

Beginilah Cara Otoritas dan Angkatan Udara Malaysia Melakukan Pembibitan Awan Untuk Mengurangi Kabut Asap 1Proses pencampuran. Empat tangki campuran garam dan air dimasukkan ke pengangkut Lockheed C-130 Hercules milik RMAF.Empat tangki campuran garam dan air dimasukkan ke pengangkut Lockheed C-130 Hercules milik RMAF.

Berdasarkan bagan berguna ini oleh MET Malaysia, kondisi atmosfer perlu dianalisis terlebih dahulu untuk menentukan waktu untuk melakukan operasi penyemaian awan. Penyemaian dilakukan dengan menggunakan empat tangki yang berisi campuran larutan garam dan air.

MET Malaysia menunjukkan bahwa setiap tangki menampung sekitar 200 kg larutan garam yang telah dituangkan ke dalam 1500 liter air. Keempat tank dibawa ke udara dengan pesawat Lockheed C-130 Hercules milik RMAF yang diujicobakan oleh Mejar Norlela Harun.

Lihat dari C-130 RMAF selama operasi penyemaian awan.Lihat dari C-130 RMAF selama operasi penyemaian awan. Campuran garam dan air dilepaskan ke awan.Campuran garam dan air dilepaskan ke awan.

Campuran itu kemudian dilepaskan pada ketinggian sekitar 1500 hingga 2000 meter dari permukaan meskipun pelepasannya tidak dapat dilakukan di sembarang tempat di langit. Ini karena operasi penyemaian awan hanya dapat dilakukan di daerah yang memiliki awan kumulus tinggi yang tampaknya memiliki peluang lebih tinggi untuk menghasilkan hujan.

Hujan biasanya akan terjadi sekitar 30 hingga 60 menit setelah operasi penyemaian awan telah dilakukan. Mengenai operasi hari ini, MET Malaysia menyatakan bahwa telah mengakibatkan hujan di Cheras, Bangsar, Petaling, Kuala Selangor, Hulu Langat, Klang, Gombak, Seremban, Tampin, Jelebu, Alor Gajah, dan Jasin.

Pihak berwenang tampaknya bertujuan untuk mendorong hujan di lebih banyak daerah tetapi dihadapkan dengan masalah pembersihan ruang udara karena kondisi lalu lintas udara yang sibuk. Dengan itu, jika Anda bertanya-tanya bagaimana penyemaian awan dilakukan di Malaysia setiap kali kami menghadapi kabut yang datang dari tetangga kami, sekarang Anda tahu.

(Sumber: MET Malaysia – 1, 2 // Angkatan Udara Kerajaan Malaysia // Harian Metro.)


Pos terkait

Back to top button