Para peneliti membuat 'metalens adaptif' yang dapat mengungguli mata manusia

Dalam konteks: Dekade terakhir ini telah menjadi salah satu kemajuan teknologi yang signifikan, di beberapa industri yang berbeda. Kami telah melihat kebangkitan smartphone modern (dan tablet di sampingnya), generasi baru konsol game, inovasi AI medis, dan perangkat keras komputer yang semakin efisien dan kuat. Sekarang, kita melihat lompatan besar ke depan dalam industri lensa optik, berkat terobosan yang ditemukan oleh tim peneliti SEAS Harvard.

Tim tersebut telah mengembangkan "metalens adaptif," yang dapat menyesuaikan fokusnya secara real-time, seperti yang dapat dilakukan mata manusia – tetapi dengan beberapa peningkatan tambahan yang memungkinkannya mengungguli kemampuan mata manusia terbaik sekalipun.

Metalens, menurut peneliti Alan She, tidak hanya dapat mengubah fokusnya, tetapi juga dapat secara dinamis mengoreksi "penyimpangan" seperti astigmatisme (kondisi yang menyebabkan penglihatan kabur) dan "pergeseran gambar." Seperti yang dapat Anda bayangkan, lensa semacam itu akan sangat berguna bagi konsumen: lensa ini dapat dipasang di dalam kacamata berteknologi tinggi, dipasang di kamera, atau digunakan dalam mikroskop.

Tampaknya, para peneliti telah berhasil menggabungkan dua industri: manufaktur semikonduktor dan pembuatan lensa. "Penelitian ini memberikan kemungkinan menyatukan dua industri, manufaktur semikonduktor dan pembuatan lensa," kata peneliti Federico Capasso. "dimana teknologi yang sama digunakan untuk membuat chip komputer akan digunakan untuk membuat komponen optik berbasis metasurface, seperti lensa."

"Penelitian ini menyediakan kemungkinan menyatukan dua industri, manufaktur semikonduktor dan pembuatan lensa, di mana teknologi yang sama digunakan untuk membuat chip komputer akan digunakan untuk membuat komponen optik berbasis metasurface, seperti lensa."

Metalens tim terdiri dari banyak "struktur nano" kecil, "elektroda tertanam, dan" elastomer "dielektrik (otot buatan), yang dapat menyusut atau meregang berdasarkan tegangan yang diberikan padanya. Idenya adalah untuk meniru mata manusia yang sehat, yang menggunakan otot ciliary sekitarnya untuk mengubah bentuk "lensa," dan kemudian membangun di atasnya.

Gabungan, metalens dan elastomer yang sesuai hanya berdiameter sekitar 30 mikron, tetapi diameternya bisa mencapai beberapa milimeter (atau lebih). Dibandingkan dengan proyek metalens tim peneliti sebelumnya (yang hanya menghasilkan lensa seukuran glitter) lensa baru ini bisa membuktikan jauh lebih efisien dan praktis untuk gadget dan kacamata konsumen.

Pos terkait

Back to top button