Peneliti Telah Hadir dengan Keyboard yang Tak Terlihat untuk Layar Sentuh dan VR

Mengetik tidak diragukan lagi salah satu ketidaknyamanan pada perangkat besar dengan layar sentuh. Sementara orang sudah terbiasa mengetik dengan nyaman smartphones sebagai suatu keharusan, hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk tablet seperti iPad dan tablet Android. Untuk mengatasi masalah pengetikan ini, tim peneliti dari Institut Sains dan Teknologi Korea Lanjut (KAIST) telah mengembangkan sebuah antarmuka keyboard imajiner untuk mensimulasikan pengalaman mengetik di mana saja di layar.

Menurut makalah penelitian, Imaginary Keyboard (I-Keyboard) dapat beroperasi dari sudut manapun yang pada dasarnya berarti bahwa pengguna dapat mulai mengetik dari titik mana pun di layar sentuh. Ini dimungkinkan dengan bantuan Deep Neural Decoder (DND) yang diimplementasikan di bawah tenda.

Jika Anda ingin tahu, I-Keyboard tidak memerlukan kalibrasi untuk menghasilkan hasil yang akurat. “I-Keyboard dilengkapi dengan algoritma decoding berbasis DL yang tidak memerlukan langkah kalibrasi. The deep neural decoder (DND) yang diusulkan secara efektif menangani variasi drift dan Touchez tangan dan secara dinamis menerjemahkan titik sentuh menjadi kata-kata.“, Baca makalah mereka.

Gambar di bawah ini menunjukkan bagaimana para peneliti telah mengatur I-Keyboard untuk pengumpulan data dan tujuan pengujian yang akan memberi Anda gambaran kasar tentang bagaimana teknologi bekerja.

pengumpulan data

Sampai sekarang, I-Keyboard berhasil membawa kecepatan rata-rata 45 Kata Per Menit (WPM) dengan Akurasi 95,8 persen. Walaupun kecepatan ini terdengar rendah jika dibandingkan dengan standar keyboard fisik, jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keyboard lunak yang ada di perangkat layar sentuh.

Tujuan I-Keyboard di masa depan adalah untuk berevolusi sebagai pengganti keyboard fisik. Para peneliti juga memiliki rencana untuk memperluas dukungan ke sistem VR di mana mengetik tanpa mata adalah fitur yang harus dimiliki. Kami akan menunggu teknologi menjadi cukup matang untuk melihat apakah itu berhasil menjadi arus utama.

Jadi, apa pendapat Anda tentang I-Keyboard? Beri tahu kami di komentar.

Pos terkait

Back to top button