UKM kembangkan aplikasi self-screening untuk CovidSense

Beberapa aplikasi COVID-19 telah dibuat secara lokal. Namun Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) menambahkan CovidSense sendiri ke dalam daftar yang saat ini sedang dalam pengembangan. Aplikasi ini akan memungkinkan pengguna untuk menguji diri sendiri, serta memiliki elemen pelacakan kontak.

Pengembang aplikasi mengatakan bahwa salah satu faktor yang membedakan aplikasi CovidSense dari yang lain adalah tidak mengumpulkan dan menyimpan informasi pengguna jika tidak diberikan secara sukarela. Jika diberikan, informasi tersebut hanya akan tersedia bagi pihak berwenang.

CovidSense juga memungkinkan pengguna untuk melakukan tes skrining mandiri dengan menjawab 12 pertanyaan ya atau tidak terkait gejala COVID-19. Aplikasi kemudian akan memberi pengguna risiko terinfeksi poin. Jika pengguna ditentukan berada pada risiko sedang atau tinggi, mereka diminta untuk menghubungi Pusat Krisis dan Tanggap Darurat Nasional (CPRC).

Elemen pelacakan kontak aplikasi hanya aktif saat pengguna dinyatakan positif di rumah sakit atau pusat medis. Selama uji klinis ini, pihak berwenang juga akan dapat melacak semua situs web yang dikunjungi oleh pengguna yang telah dites positif. Demikian pula, pengguna CovidSense juga akan mendapatkan heat map berdasarkan jumlah kasus positif di suatu daerah.

Aplikasi tersebut saat ini sedang diuji oleh para peneliti dari Fakultas Teknologi dan Lingkungan Buatan Universitas, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Sains. Innosens Technology Sdn Bhd juga terlibat dalam pengembangan aplikasi. Versi beta aplikasi saat ini dalam pengujian pribadi. Meskipun demikian, versi publik hanya akan dirilis setelah disetujui oleh pemerintah.

(Sumber: Bernama)

Pos terkait

Back to top button